Rabu, 13 Februari 2008

Polres Surabaya Selatan Ringkus Sindikat Trafficking

Surabaya,Jaringan perdagangan manusia (Trafficking) seringkali digagalkan oleh kepolisian. Namun sepertinya tak membuat jera pelaku. Terbukti, Polres Surabaya Selatan kembali menggagalkan perdagangan wanita ke Papua. Kejadian tersebut digagalkan sebelum 2 orang korban yang berinisial ID (16) dan RD (14) di berangkatkan ke Papua. Polisi menangkap dua orang tersangka di kawasan Tanjung Perak Surabaya, selasa (12/2/2008). Mereka yakni, Mariam alias Vita (33) warga Sukodono Malang, Sugiarti (54) warga Putat Jaya Timur dan Sandra yang hingga kini masih DPO.

Kasat Reskrim Polres Surabaya Selatan, AKP Agung Marlianto bahwa kronologis kejadian 2 orang korban ID dan RD itu bertemu dengan salah satu tersangka bernama Sandra di Taman Apsari Surabaya, 8 Fenruari 2008 lalu. Sandra, kata Agung, menawarkan pekerjaan pada 2 korban dan meminta untuk datang ke kawasan Putat Jaya Timur. "Dua korban datang ke alamat tersebut, Senin kemarin (11/2/2008) sekitar pukul 19.30 WIB. Di tempat itu, keduanya bertemu dengan tersangka lainnya bernama Vita," kata Agung kepada wartawan di Mapolres Jalan Dukuh Kupang, Rabu (13/2/2008). Agung mengungkapkan, dalam perbincangan tersebut Vita yang sebelumnya sudah bekerja sebagai PSK di Papua memberikan uang sebesar Rp 400 ribu terhadap kedua korban. Kedua korban dijanjikan bekerja di sana. "Vita itu mengarahkan korban untuk pulang dan kembali lagi besok pada 12 Februari dengan membawa pakaian. Namun sebelum mereka pergi ke Papua, rencananya korban ditampung dulu di rumah tersangka lainnya yakni, Sugiarti di Jalan Putat Jaya Timur C-V No 33," tambahnya.

Namun, jelas dia, sebelum berangkat ke Papua yang berencana naik kapal laut, para tersangka sudah ditangkap oleh polisi. Menurut Agung, Sugiarti ini sudah menjadi target operasi dari pihak kepolisian. Berdasarkan penyelidikan, apa yang dilakukan Sugiarti sudah berulang kali terjadi. Sementara itu Sugiarti kepada wartawan mengaku dirinya dititipi uang sebesar Rp 1,2 oleh tersangka Sandra. Menurut wanita yang sehari-hari menjadi tukang cuci di kawasan Dolly ini, apa yang dia lakukan baru satu kali. sebelumnya belum pernah dilakukan. "Saya baru satu kali, ndak pernah sebelumnya. Saya itu itu cuman dititipi, tapi saya tanya ke 2 anak itu, mereka mau tidak jadi PSK di Papua, mereka jawab, Ya..Ya sudah saya tampung saja," ujarnya kepada wartawan sambil menutup wajahnya dengan tangan. ( Rep – Akhmad Yulianto )

Tidak ada komentar: