Surabaya,Buser News. Menyesal dan menyesal. Inilah kali pertama yang dilontarkan tersangka Muslik ketika diciduk dan mulai menjalani pemeriksaan di unit reskrim Polsek Sukolilo, Surabaya, kemarin. Bapak satu anak ini terpaksa meringkuk di tahanan karena terbukti melakukan tindak amoral perbuatan pencabulan dan nyaris memerkosa.
Melalui Kanitreskrim Iptu Sayfudin, Muslik mengakui segala perbuatannya. Menurutnya, perbuatan tak sepatutnya dilakukan itu terjadi karena khilaf setelah melihat kemolekan tubuh sintal Sukentik, yang masih bawahannya itu.
Menurut tersangka (Muslik), saat itu ia melihat Suketik tergolek beristirahat diruang kamarnya dan hanya mengenakan pakaian kaos oblong dipadu bawahan celana training tiga perempat berwarna merah bata. Melihat Suketik yang sedang tertidur itu, nafsu birahi Muslik langsung naik. ”Tiba-tiba saya ada pikiran untuk mencicipi tubuh Sukentik,” ungkap Muslik.
Niat jahat itu pun didukung situasi yang sepi dan tak ada orang. Apalagi, tepat hari Jum’at, dimana banyak orang pergi ke masjid untuk jumatan. Muslik pun memberanikan diri dengan mengalihkan perhatian Sukentik. Caranya, ia berpura-pura mencuri sepatu milik Sukentik. Melihat Muslik mencuri, Sukentik pun terpancing. Ia keluar dari kamarnya dan mengejar Muslik. ”Tepat di lorong gedung Graha ITS, Sukentik saya peluk dan saya raba-raba dadanya sebelum akhirnya saya rebahkan,” paparnya.
Dalam penyidikan, Tersangka Muslik membantah jika dirinya disebut telah memerkosa Sukentik.. Menurutnya waktu itu dirinya belum sempat memerkosa dan hanya sebatas memegang kemaluannya saja. Namun, kendati yang dilontarkan Muslik seperti itu, tetap saja perbuatan yang dilakukan termasuk perbuatan asusila dan tak sepatutnya terjadi.
Berbeda dengan pengakuan korban, Sukentik kepada penyidik mengatakan bahwa tersangka Muslik telah memerkosanya. ”Saat dilorong gedung Graha ITS tersebut, usai dipeluk dan digerayangi, saya lalu direbahkan dan celana yang saya dipakai dicemot (diplorot) setengah lutut hingga kemudian saya ditindih, ujar Sukentik ditirukan petugas.
Dalam kasus ini, tersangka dijerat pasal 289 KUHP tentang pencabul dan pasal 285 KUHP tentang perkosaan dengan ancaman 15 tahuan penjara. sampai sekarang proses penyidikan masih berlanjut. ”Barang bukti yang berhasil diamankan adalah pakaian kaos oblong, rok mini, dan celana training tiga perempat berwarna merah bata milik korban,” Ungkap Kapolsek Sukolilo AKP Sudarto. ( rep - Akhmad Yulianto )
Sabtu, 22 Desember 2007
Natal dan Tahun Baru, Polda Siapkan 11 Ribu Personil
SURABAYA, Buser News - Perayaan Natal dan tahun baru dalam kurun tiga tahun terakhir nyaris tanpa kejadian menonjol. Namun, polisi tetap tak mau kecolongan untuk mengamankan dua agenda tahunan tersebut. Tahun ini Polda Jatim menerjunkan 11 ribu personel untuk mengamankan Natal dan tahun baru.
"Seluruh personel itu berkonsentrasi terhadap pengamanan. Mereka di-plotting di tempat ibadah, tempat umum, dan jalan raya untuk mengantisipasi kerawanan kriminalitas atau kemacetan," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Pudji Astuti.
Dia menjelaskan, operasi pengamanan dengan sandi Lilin Semeru 2007 dimulai sejak Kamis lalu (20/12) dan berakhir pada 1 Januari 2008. Tahun ini, kasus terorisme masih menjadi prioritas pengamanan. Karena itu, Polda Jatim memerintah seluruh jajarannya lebih intensif merazia bahan peledak dan senjata api. "Mohon maaf jika pengguna jalan terganggu banyaknya razia di jalan," ujarnya.
Selain razia, polisi menyebar tim intelijen untuk merekam informasi, terutama aktivitas jaringan teroris. "Semua fungsi satuan tugas kami terjunkan. Intelkam dengan fungsi intelijennya, reskrim fokus di kriminalitas atau lalu lintas untuk mengatasi kemacetan hingga kecelakaan," papar mantan wakil ketua DPRD Kota Surabaya itu.
Pudji mengatakan, dalam perayaan Natal, tempat ibadah dengan kapasitas besar menjadi prioritas. "Tempat ibadah yang besar, jumlah personelnya tentu saja lebih banyak. Tapi, bukan berarti yang kecil tidak diamankan," ucapnya.
Di sejumlah tempat ibadah, polisi akan memeriksa pengunjung dengan menggunakan alat pendeteksi logam metal atau metal detector. "Permukiman atau perumahan juga menjadi prioritas. Sebab, ada cuti bersama pada perayaan Natal tahun ini. Banyak orang yang mudik," tuturnya ( Rep - Akhmad Yulianto )
"Seluruh personel itu berkonsentrasi terhadap pengamanan. Mereka di-plotting di tempat ibadah, tempat umum, dan jalan raya untuk mengantisipasi kerawanan kriminalitas atau kemacetan," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Pudji Astuti.
Dia menjelaskan, operasi pengamanan dengan sandi Lilin Semeru 2007 dimulai sejak Kamis lalu (20/12) dan berakhir pada 1 Januari 2008. Tahun ini, kasus terorisme masih menjadi prioritas pengamanan. Karena itu, Polda Jatim memerintah seluruh jajarannya lebih intensif merazia bahan peledak dan senjata api. "Mohon maaf jika pengguna jalan terganggu banyaknya razia di jalan," ujarnya.
Selain razia, polisi menyebar tim intelijen untuk merekam informasi, terutama aktivitas jaringan teroris. "Semua fungsi satuan tugas kami terjunkan. Intelkam dengan fungsi intelijennya, reskrim fokus di kriminalitas atau lalu lintas untuk mengatasi kemacetan hingga kecelakaan," papar mantan wakil ketua DPRD Kota Surabaya itu.
Pudji mengatakan, dalam perayaan Natal, tempat ibadah dengan kapasitas besar menjadi prioritas. "Tempat ibadah yang besar, jumlah personelnya tentu saja lebih banyak. Tapi, bukan berarti yang kecil tidak diamankan," ucapnya.
Di sejumlah tempat ibadah, polisi akan memeriksa pengunjung dengan menggunakan alat pendeteksi logam metal atau metal detector. "Permukiman atau perumahan juga menjadi prioritas. Sebab, ada cuti bersama pada perayaan Natal tahun ini. Banyak orang yang mudik," tuturnya ( Rep - Akhmad Yulianto )
Penderita TBC di Jatim Meningkat 45 %
SURABAYA,Buser News - Jatim belum bisa lepas dari penyakit tuberkulosis (TBC). Bahkan, wilayah ini termasuk penderita TBC terbanyak di Indonesia, selain Jakarta dan Jateng. Hal tersebut sangat memprihatinkan karena penyakit itu bisa disembuhkan asal rajin berobat secara rutin selama enam bulan berturut-turut.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menyebutkan, tahun ini diperkirakan ada peningkatan jumlah penderita TBC hampir 45 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2005, ada 812 penderita yang diobati. Setahun kemudian, jumlah penderita TBC yang berobat 1.859 orang. Nah, pada 2007 jumlahnya meningkat hingga menjadi sekitar 2.600 orang (hingga minggu pertama Desember).
Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Mereka mencoba mencari alternatif obat yang bisa mematikan kuman mycobacterium, penyebab TBC.
"Ternyata, bagian daun dan batang sambiloto cukup ampuh untuk membantu penyembuhan penyakit TBC," jelas Dr dra Aty Widyawaruyanti MSi Apt, salah seorang anggota tim peneliti.
Aty mengatakan telah meneliti khasiat sambiloto sejak 1992. Saat itu, dia fokus meneliti khasiat sambiloto untuk penyembuhan penyakit malaria. Kemudian pada 1993, Aty bekerja sama dengan FK meneliti manfaat tanaman yang rasanya pahit tersebut untuk penyakit TBC.
"Hasilnya cukup bagus. Sambiloto bertindak sebagai immuno stimulan (stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Red) yang mempercepat penyembuhan pasien TBC," paparnya. "Konsumsinya bisa bersamaan dengan obat anti-tuberkulosis. Hanya, harus ada jeda waktu konsumsi obat dengan sambiloto," tambahnya.
Saat ini, ekstrak sambiloto telah tersedia dalam bentuk serbuk, tanaman kering, hingga pil. Khusus sambiloto bentuk pil telah memenuhi syarat sebagai fitofarmaka (tanaman obat yang telah menjalani uji klinik). Aty juga menjelaskan cara mengonsumsi sambiloto berbentuk serbuk. "Ada perbedaan cara memasak dan mengonsumsi sambiloto bentuk serbuk dan tanaman kering. Ini yang harus dipahami masyarakat," katanya.
Prof dr Ni Made Mertaningsih MS SpMK, anggota tim peneliti lain, menambahkan, manfaat sambiloto itu akan disosialisasikan di puskesmas-puskesmas se-Surabaya. Sosialisasi pertama dilakukan di Puskesmas Tenggilis Selasa (18/12). Di puskesmas tersebut, para peneliti menjelaskan hasil penelitian sekaligus demo cara meracik sambiloto. "Masyarakat tertarik dengan sambiloto. Mereka tak menyangka bahwa tanaman obat ini bisa dimanfaatkan untuk penderita TBC," paparnya.( Rep- Akhmad Yulianto )
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menyebutkan, tahun ini diperkirakan ada peningkatan jumlah penderita TBC hampir 45 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2005, ada 812 penderita yang diobati. Setahun kemudian, jumlah penderita TBC yang berobat 1.859 orang. Nah, pada 2007 jumlahnya meningkat hingga menjadi sekitar 2.600 orang (hingga minggu pertama Desember).
Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Mereka mencoba mencari alternatif obat yang bisa mematikan kuman mycobacterium, penyebab TBC.
"Ternyata, bagian daun dan batang sambiloto cukup ampuh untuk membantu penyembuhan penyakit TBC," jelas Dr dra Aty Widyawaruyanti MSi Apt, salah seorang anggota tim peneliti.
Aty mengatakan telah meneliti khasiat sambiloto sejak 1992. Saat itu, dia fokus meneliti khasiat sambiloto untuk penyembuhan penyakit malaria. Kemudian pada 1993, Aty bekerja sama dengan FK meneliti manfaat tanaman yang rasanya pahit tersebut untuk penyakit TBC.
"Hasilnya cukup bagus. Sambiloto bertindak sebagai immuno stimulan (stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Red) yang mempercepat penyembuhan pasien TBC," paparnya. "Konsumsinya bisa bersamaan dengan obat anti-tuberkulosis. Hanya, harus ada jeda waktu konsumsi obat dengan sambiloto," tambahnya.
Saat ini, ekstrak sambiloto telah tersedia dalam bentuk serbuk, tanaman kering, hingga pil. Khusus sambiloto bentuk pil telah memenuhi syarat sebagai fitofarmaka (tanaman obat yang telah menjalani uji klinik). Aty juga menjelaskan cara mengonsumsi sambiloto berbentuk serbuk. "Ada perbedaan cara memasak dan mengonsumsi sambiloto bentuk serbuk dan tanaman kering. Ini yang harus dipahami masyarakat," katanya.
Prof dr Ni Made Mertaningsih MS SpMK, anggota tim peneliti lain, menambahkan, manfaat sambiloto itu akan disosialisasikan di puskesmas-puskesmas se-Surabaya. Sosialisasi pertama dilakukan di Puskesmas Tenggilis Selasa (18/12). Di puskesmas tersebut, para peneliti menjelaskan hasil penelitian sekaligus demo cara meracik sambiloto. "Masyarakat tertarik dengan sambiloto. Mereka tak menyangka bahwa tanaman obat ini bisa dimanfaatkan untuk penderita TBC," paparnya.( Rep- Akhmad Yulianto )
Antisipasi Teror, Polres Surabaya Timur Sterilkan Gereja
Surabaya,Buser News - Menjelang perayaan Natal Tim Gegana Polwiltabes Surabaya dan Polresta Surabaya Timur melakukan sterilisasi ke beberapa gereja.
"Mengingat beberapa tahun lalu dan mengantisipasi adanya teror, kita melakukan penyisiran ke beberapa gereja," kata Kapolsek Gubeng AKP Suhartoyo kepada Buser News.blogspot.com, Sabtu (22/12/2007).
Gereja-gereja yang sudah disisir yakni dua Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Bethel Indonesia (GBI), Gereja Kristus Raja dan Gereja Bethany. Penyisiran itu termasuk dalam Operasi Lilin pengamanan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Dari hasil penyisiran yang dilakukan itu tidak ditemukan apapun. "Hasil penyisiran tidak menemukan benda berbahaya apapun," ucapnya singkat.
Setiap gereja yang selesai disisir ditandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ditandatangi tim penyisir dan tim keamanan gereja. Setelah itu petugas kepolisian menempatkan satu tim di setiap gereja. "Usai menyisir kami tempatkan satu tim polisi," tegasnya ( Rep - Akhmad Yulianto)
"Mengingat beberapa tahun lalu dan mengantisipasi adanya teror, kita melakukan penyisiran ke beberapa gereja," kata Kapolsek Gubeng AKP Suhartoyo kepada Buser News.blogspot.com, Sabtu (22/12/2007).
Gereja-gereja yang sudah disisir yakni dua Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Bethel Indonesia (GBI), Gereja Kristus Raja dan Gereja Bethany. Penyisiran itu termasuk dalam Operasi Lilin pengamanan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Dari hasil penyisiran yang dilakukan itu tidak ditemukan apapun. "Hasil penyisiran tidak menemukan benda berbahaya apapun," ucapnya singkat.
Setiap gereja yang selesai disisir ditandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ditandatangi tim penyisir dan tim keamanan gereja. Setelah itu petugas kepolisian menempatkan satu tim di setiap gereja. "Usai menyisir kami tempatkan satu tim polisi," tegasnya ( Rep - Akhmad Yulianto)
Langganan:
Postingan (Atom)