SURABAYA, Buser News - Perayaan Natal dan tahun baru dalam kurun tiga tahun terakhir nyaris tanpa kejadian menonjol. Namun, polisi tetap tak mau kecolongan untuk mengamankan dua agenda tahunan tersebut. Tahun ini Polda Jatim menerjunkan 11 ribu personel untuk mengamankan Natal dan tahun baru.
"Seluruh personel itu berkonsentrasi terhadap pengamanan. Mereka di-plotting di tempat ibadah, tempat umum, dan jalan raya untuk mengantisipasi kerawanan kriminalitas atau kemacetan," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Pudji Astuti.
Dia menjelaskan, operasi pengamanan dengan sandi Lilin Semeru 2007 dimulai sejak Kamis lalu (20/12) dan berakhir pada 1 Januari 2008. Tahun ini, kasus terorisme masih menjadi prioritas pengamanan. Karena itu, Polda Jatim memerintah seluruh jajarannya lebih intensif merazia bahan peledak dan senjata api. "Mohon maaf jika pengguna jalan terganggu banyaknya razia di jalan," ujarnya.
Selain razia, polisi menyebar tim intelijen untuk merekam informasi, terutama aktivitas jaringan teroris. "Semua fungsi satuan tugas kami terjunkan. Intelkam dengan fungsi intelijennya, reskrim fokus di kriminalitas atau lalu lintas untuk mengatasi kemacetan hingga kecelakaan," papar mantan wakil ketua DPRD Kota Surabaya itu.
Pudji mengatakan, dalam perayaan Natal, tempat ibadah dengan kapasitas besar menjadi prioritas. "Tempat ibadah yang besar, jumlah personelnya tentu saja lebih banyak. Tapi, bukan berarti yang kecil tidak diamankan," ucapnya.
Di sejumlah tempat ibadah, polisi akan memeriksa pengunjung dengan menggunakan alat pendeteksi logam metal atau metal detector. "Permukiman atau perumahan juga menjadi prioritas. Sebab, ada cuti bersama pada perayaan Natal tahun ini. Banyak orang yang mudik," tuturnya ( Rep - Akhmad Yulianto )
Sabtu, 22 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar