Surabaya - Konversi minyak tanah (Mitan) ke kompor gas di beberapa kelurahan di Surabaya menuai masalah. Meski menuai masalah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak bisa menindak.Kelurahan yang bermasalah misalnya Kelurahan Jemur Wonosari dan Kecamatan Wonocolo. Masalah yang terjadi seperti pungutan sejumlah uang dengan dalih biaya pengganti pengiriman tabung gas sebesar 5.000 Rupiah.
Berdasarkan kesepakatan antara Pertamina dengan Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu, semua hal yang berkaitan dengan pendataan dan hingga pendistribusian kompor gas diserahkan ke Pertamina.
Sementara itu "Kami hanya memfasilitasi konversi ini. Kami tidak bisa menindak, kami hanya bisa mengimbau," kata Asisten I Sekkota BF Sutadi ketika dihubungi busernews.blogspot.com, Sabtu (5/1/2008) siang.Menurutnya beberapa imbauan telah dilakukan untuk menghindari penyimpangan ketika konversi mitan dilakukan. Lurah dan Camat terus melakukan imbauan pada RT/RW karena yang mendata dan yang berhubungan langsung dengan masyarakat adalah RT/RW.
"Lurah dan Camat tidak henti-henti memberikan imbauan agar RT/RW untuk memperketat pendataan. Agar tidak ada masalah," ucap pria yang baru usai menunaikan ibadah haji ini.
"Katanya gratis kok masih mbayar" kata salah satu warga,Imam kepada busernews.blogspot.com,Jumat(4/1/2008),pada saat menerima tabung gas dari Ketua RT
Dari hasil investigasi Reporter Busernews di lapangan, banyak sekali di temukan pungli yang di lakukan oleh seperangkat RT/RW dengan dalih untuk mengganti ongkos kirim dan bensin. ( Rep-Akhmad Yulianto )
Sabtu, 05 Januari 2008
Hujan Angin di Surabaya Tumbangkan Pohon dan Papan Reklame
Surabaya,Buser News - Hujan deras disertai angin kencang sempat membuat was-was warga Kota Surabaya. Sebab kencangnya angin membuat papan reklame bergoyang dan pepohonan bak menari.
Hujan angin yang menyerupai badai ini terjadi pukul 18.30 WIB dan hanya berlangsung sekitar 15 menit, Sabtu (5/1/2008). Kejadian itu juga membuat aliran listrik di sebagian Kota Pahlawan padam.
Pantauan Busernews.blogspot.com, papan reklame di sepanjang Jalan Basuki Rahmad, Panglima Sudirman,A.Yani maupun di Jalan Ambengan bergoyang diterpa kencangnya angin.dan juga pepohonan nyaris tumbang.
"Di sekitar Masjid Agung Gayungsari hujan anginnya kencang sekali. Aliran listrik juga padam," kata Teguh Wibisono, saat menghubungi Busernews.blogspot.com
Lebatnya hujan yang juga diselingin kilatan petir ini membuat jarak pandang pengguna jalan terbatas. "Saking lebatnya saya hanya bisa melihat 5 meter di depan," kata Ahmadi, warga siwalankerto yang terpaksa memilih berhenti di jalan Basuki Rahmat karena khawatir dirinya tertimpa pohon maupun reklame ambruk.
BMG Juanda menepis hujan angin ini sebagai badai. "Bukan badai. Hanya memang anginnya kencang hingga 40 Km/jam," kata Setyo Wibowo, prakirawan BMG Juanda kepada busernews.blogspot.com.
Hingga pukul 19:13 WIB, listrik di sebagian Surabaya masih padam begitupula hujan masih mengguyur meski sudah tidak selebat sebelumnya. ( Rep- Akhmad Yulianto )
Hujan angin yang menyerupai badai ini terjadi pukul 18.30 WIB dan hanya berlangsung sekitar 15 menit, Sabtu (5/1/2008). Kejadian itu juga membuat aliran listrik di sebagian Kota Pahlawan padam.
Pantauan Busernews.blogspot.com, papan reklame di sepanjang Jalan Basuki Rahmad, Panglima Sudirman,A.Yani maupun di Jalan Ambengan bergoyang diterpa kencangnya angin.dan juga pepohonan nyaris tumbang.
"Di sekitar Masjid Agung Gayungsari hujan anginnya kencang sekali. Aliran listrik juga padam," kata Teguh Wibisono, saat menghubungi Busernews.blogspot.com
Lebatnya hujan yang juga diselingin kilatan petir ini membuat jarak pandang pengguna jalan terbatas. "Saking lebatnya saya hanya bisa melihat 5 meter di depan," kata Ahmadi, warga siwalankerto yang terpaksa memilih berhenti di jalan Basuki Rahmat karena khawatir dirinya tertimpa pohon maupun reklame ambruk.
BMG Juanda menepis hujan angin ini sebagai badai. "Bukan badai. Hanya memang anginnya kencang hingga 40 Km/jam," kata Setyo Wibowo, prakirawan BMG Juanda kepada busernews.blogspot.com.
Hingga pukul 19:13 WIB, listrik di sebagian Surabaya masih padam begitupula hujan masih mengguyur meski sudah tidak selebat sebelumnya. ( Rep- Akhmad Yulianto )
Langganan:
Postingan (Atom)